Translate

Cara pengukuran dan pemeriksaan ikan patin

0 Comments



Cara mengukur suhu 

  • Cara mengukur suhu air dilakukan dengan menggunakan termometer yang dinyatakan dalam satuan °C. Pengukuran suhu air dilakukan dipermukaan air dan dasar wadah ( untuk P II kolam tanah ), pengukuran dilakukan dengan frekuensi dua kali yaitu pagi dan sore hari

Cara mengukur oksigen terlarut

  • Cara mengukur oksigen terlarut dengan menggunakan DO-meter, pengukuran oksigen air dilakukan di permukaan air dan dasar wadah ( untuk P II kolam tanah ), pengukuran dilakukan dengan frekuensi dua kali yaitu pagi dan sore hari.

Cara mengukur pH air 

  • Cara mengukur pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter atau pH indikator.

Cara mengukur debit air

  • Cara mengukur debit air dilakukan dengan mengukur volume air kedalam wadah penampungan dibagi waktu yang dibutuhkan dalam satuan liter per detik.

 Cara mengukur ketinggian air 

  • Cara mengukur ketinggian air dilakukan dengan mengukur jarak antara dasar wadah pemeliharaan sampai ke permukaan air, menggunakan meteran atau alat sejenis dalam satuan centimeter. 

Cara mengukur kecerahan air

  • Cara mengukur kecerahan air dilakukan dengan menggunakan piringan berwarna putih bergaris hitam yang diberi tali atau tangkai dan dimasukkan ke wadah pemeliharaan dan ukuran kecerahan dinyatakan dengan mengukur jarak antara permukaan air dengan batas piringan yang tampak jelas dalam satuan centimeter

Cara menentukan jumlah pakan 

  • Cara menentukan jumlah pakan dilakukan dengan menghitung bobot rata-rata ikan (minimal dari 30 ekor ikan sampel) dikalikan jumlah populasi ikan yang ditanam dilkalikan persentase tingkat pemberian pakan yang telah ditetapkan dalam satuan 10 dari 10 gram atau kilo gram.

Cara menentukan jumlah pupuk 

  • Cara menentukan jumlah pupuk adalah dosis pupuk per meter persegi dikalikan luas wadah pemeliharaan yang dinyatakan dalam satuan gram atau kilo gram

Cara menentukan jumlah kapur 

  • Cara menentukan jumlah kapur adalah dosis kapur per meter persegi dikalikan luas wadah pemeliharaan yang dinyatakan dalam satuan gram atau kilo gram. 

Cara menentukan padat tebar benih 

  • Cara menentukan padat tebar benih adalah perkalian antara jumlah benih yang ditebar per satuan meter persegi dikalikan luas wadah pemeliharaan atau total volume air. 

Cara mengukur panjang total benih 

  • Cara mengukur panjang total benih dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung sirip ekor menggunakan jangka sorong atau penggaris yang dinyatakan dalam satuan centimeter atau milimeter.

Cara mengukur bobot benih 

  • Cara mengukur bobot benih dilakukan dengan menimbang benih menggunakan timbangan analitik yang dinyatakan dalam satuan gram atau miligram.
 
Read full post »

Pendederan benih ikan patin fase kedua

0 Comments

 

ikan patin fase kedua

Kualitas air media pemeliharaan benih
  • Suhu oC 27 – 30 25 – 30
  • PH - 6,5 – 8,5 6,5 – 8,5
  • Oksigen terlarut mg/l >5 >5
  • Ketinggian air cm 20 - 30 80 – 90
Teknik pemeliharaan benih
  • Wadah yang digunakan untuk pendederan benih ukuran sedang (di PII) berupa akuarium, bak kayu atau beton dan benih ukuran besar (P II) berupa kolam tanah.
  • Persiapan wadah (sanitasi), dan perlengkapan aerasi untuk P II di akuarium atau bak, sedangkan persiapan untuk P II kolam tanah meliputi pengolahan tanah dasar, penjemuran, pengapuran dan pemupukan serta pengisian air
  • Benih ditebar dalam akuarium/bak kayu dengan kepadatan 20 ekor/liter sedangkan padat penebaran dikolam tanah adalah 40 ekor/m2
  • Untuk menjaga kualitas air tetap baik dilakukan penyiponan kotoran (P II akuarium atau bak) dan penggantian air sebanyak 50% - 60 % setiap 2 hari, sedangkan untuk P II kolam tanah pergantian air sebanyak 20% - 30 %/hari ( tergantung kualitas air). 


 
Read full post »

Pendederan benih ikan patin fase pertama

0 Comments

 

Pendederan benih di PI


 Kualitas air media pendederan benih 
  • Suhu : 27°C - 30°C 
  • pH : 6,5 - 8,5 
  • Oksigen terlarut : > 5 mg/l 
  • Ketinggian air : 20 cm - 50 cm
Teknik Pemeliharaan larva
  • Wadah yang digunakan berupa akuarium, atau fibre glass
  • Persiapan wadah (sanitasi), dan pemasangan perlengkapan aerasi
  • Larva ditebar dalam akuarium/fibre glass dengan kepadatan 40 ekor/liter.
  • Jumlah naupli Artemia dan Tubifex hidup yang diberikan 
Penggunaan Bahan
  • Penggunaan pakan : pakan alami (naupli Artemia sp, dan Tubifex sp hidup)
  • Penggunaan desinfektan untuk sterilisasi dan antibiotik (jika diperlukan)
  • EDTA : menghilangkan kandungan logam pada air 2 mg/l – 10 mg/l


Read full post »

Penetasan Telur ikan patin

0 Comments

 

Hal penting penetasan telur ikan patin

Kualitas Air media penetasan telur
  • . Suhu : 27°C - 30°C
  • . Nilai pH : 6,5 - 8,5
  • Oksigen terlarut : >5 mg/l
  • Ketinggian air : 25 cm - 30 cm 

Penetasan telur
  • Padat penebaran telur : 6 butir /cm² - 10 butir /cm²
  •  Lama penetasan telur : 20 jam - 26 jam

Panen larva 

Panen larva dilakukan 6 jam- 8 jam setelah menetas dengan cara disiphon kemudian ditampung dalam ember.  
                                              ༄ᶦᶰᵈ᭄✿Logincofin©
Read full post »

peralatan pijah ikan patin

0 Comments

 

Pemijahan, penetasan dan pemeliharaan larva
  • Peralatan kawin suntik.
  • Peralatan pengukuran kualitas air : termometer, pH meter, dan DO meter.
  • Peralatan lapangan : ember, waskom, gayung, selang plastik, saringan serok, timbangan, jaring penangkap induk, hapa inkubasi induk dan lain-lain.
  • Peralatan aerator/blower dan instalasinya, listrik
Pendederan II (akuarium/ bak dan dikolam)
  • Peralatan pengukuran kualitas air : termometer, pH meter, dan DO meter.
  • Peralatan lapangan : ember, waskom, saringan serok, lambit, waring, cangkul, hapa penampungan benih, timbangan dan lain-lain.
༄ᶦᶰᵈ᭄✿Logincofin©

Read full post »

persiapan pernting ikan patin

0 Comments

 

Lokasi

  • Kawasan Perkolaman : dekat dengan sumber air dan tersedia cukup sesuai kebutuhan, mudah dikontrol, sarana transportasi lanca
  • Tanah dasar : liat berpasir
  • Peruntukkan lokasi tidak tumpang tindih dengan pertanian

  • Sumber air

    • Tidak tercemar oleh cemaran fisik, kimia dan biologis dari alam, industri pemukiman dan pertanian
    • Kuantitas air mencukupi kebutuhan dan tersedia sepanjang tahun.
    • Adanya saluran pemasukan dan pembuangan air yang terpisah.
    Wadah
    • Wadah inkubasi induk : hapa,kolam, atau bak sesuai kebutuhan
    • Wadah penetasan telur : akuarium, dan fibre glass.
    • Wadah pendederan I : akuarium, atau fibre glass
    • Wadah pendederan II di akuarium/bak: akuarium, bak kayu, atau bak beton
    • Wadah pendederan II di kolam : kolam tanah
     ༄ᶦᶰᵈ᭄✿Logincofin©


    Read full post »

    tahapan bibit ikan patin yang penting

    0 Comments

    1. Tahapan penting dalam budidaya ikan patin benih sebar hingga panen .Pra produksi adalah persyaratan yang harus dipenuhi dalam memproduksi benih ikan patin siam kelas benih sebar yang terdiri dari persyaratan : lokasi, sumber air sarana (wadah, induk dasar, bahan dan peralatan)
    2. Proses produksi adalah persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangkaian kegiatan untuk memproduksi benih ikan patin siam kelas benih sebar.
    3. Pemanenan adalah persyaratan yang harus dipenuhi dalam kegiatan tahap akhir 2 dari 10 proses produksi benih ikan patin siam kelas benih sebar larva, benih ukuran 0,75 inci, benih ukuran 1inci -2 inci dan 2 inci -3 inci. 
    4. Benih sebar adalah benih keturunan pertama dari induk pokok, induk dasar atau induk penjenis yang memenuhi standar mutu kelas benih sebar.
    5. Benih sebar ikan patin, kelas benih sebar terdiri dari larva (ukuran 0,1 inci - 0,2 inci), benih ukuran 0,75 inci, benih ukuran 1,0 inci - 2,0 inci, dan benih ukuran 2,0 inci - 3,0 inci yang berasal dari induk pokok dan telah teruji keunggulannya serta siap untuk disebarluaskan kepada petani/pengguna.
    6. Induk Pokok (Parent Stock, PS) adalah induk keturunan pertama dari induk dasar. 
    7. Sintasan adalah persentase jumlah ikan yang hidup pada saat panen dari jumlah ikan yang ditebar.
    8. Pemijahan adalah rangkaian kegiatan pengeluaran telur dari induk betina dan sperma dari induk jantan.
    9. Pendederan pertama (PI) adalah pemeliharaan dari tingkat larva ukuran 0,1 inci - 0,2 inci sampai ketingkat benih ukuran 0,75 inci.
    10. ) Pendederan kedua (PII di akuarium/bak) adalah pemeliharaan benih dari tingkat ukuran 0,75 inci sampai ketingkat benih ukuran 1 inci -2 inci.
    11. Pendederan kedua (PII dikolam) adalah pemeliharaan benih dari tingkat benih ukuran 0,75 inci sampai ke tingkat benih ukuran 2 inci -3 inci.  
    ༄ᶦᶰᵈ᭄✿Logincofin©

    Read full post »
     

    Copyright © 2020 patin jateng LOGINCOFIN jc WEW Blogger Templates | Proudly powered by Blogger